Humas - 10 Juni 2012
Untuk
ke-7 kalinya, Festival Palang Pintu kembali di gelar di kawasan Kemang,
Jakarta Selatan. Selain untuk memperingati HUT ke-485 Kota Jakarta,
event tahunan ini juga bertujuan melestarikan kebudayaan Betawi,
khususnya kesenian Palang Pintu yang kerap ditampilkan saat prosesi
upacara pernikahan warga Betawi.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo
mengatakan, Karena berlangsung di kawasan Kemang, yang merupakan salah
satu kawasan yang kerap dikunjungi wisatawan asing di Jakarta, dirinya
berharap Festival Palang Pintu nantinya akan go international.
Meski telah mendunia, ditegaskannya, namun Festival Palang Pintu harus
tetap memiliki ciri khas budaya betawi yang kental ," ujar Fauzi Bowo
yang didampingi Anas Efendi Walikota Jaksel, usai menghadiri Festival
Palang Pintu di Jl Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6).
Harapannya bisa go international,
karena banyak warga asing di kawasan Kemang. Hanya saja, jangan sampai
nantinya justru kebudayaan Betawi yang akan terbenam oleh budaya asing.
Jadi jangan sampai saat Palang Pintu dilangsungkan, pantunnya
menggunakan bahasa asing.
Dirinya juga berharap, kepada Sanggar
Manggar Kelape, yang mementaskan kesenian Palang Pintu setiap tahun
juga mampu menjaga serta memajukan kesenian Betawi lainnya selain
Palang Pintu. "Daya tarik festival ini yang berlangsung di Kemang
membuat festival ini bernuansa internasional. Tapi tetap, harus
menggunakan tata cara dan budaya Betawi,"ujarnya.
Orang nomor satu di Pemprov DKI Jakarta
ini kembali berpesan kepada Gubernur DKI Jakarta yang akan datang dapat
mengetahui dan memahami kebudayaan Betawi. "Jadi ini syarat bagi semua
yang mau jadi Gubernur DKI Jakarta. Sebab, jika tidak tahu budaya
berarti tidak akan amanah," kata Fauzi.
Pada kesempatan tersebut, Fauzi juga diberi kesempatan meluncurkan buku pantun Betawi yang bertajuk, 999 Pantun Betawi. Ia juga sempat membacakan pantun yang terdapat dalam buku tersebut, diantaranya, "Buaya mencari makan, melanta di waktu pagi. Budaya harus dipertahankan, kalau bukan kita siapa lagi."
Pada kesempatan tersebut, Fauzi juga diberi kesempatan meluncurkan buku pantun Betawi yang bertajuk, 999 Pantun Betawi. Ia juga sempat membacakan pantun yang terdapat dalam buku tersebut, diantaranya, "Buaya mencari makan, melanta di waktu pagi. Budaya harus dipertahankan, kalau bukan kita siapa lagi."
Sementara itu Walikota Jakarta selatan
Anas Efendi mengatakan festival Palang pintu aktrasi yang dihadirkan
saat prosesi perkawinan warga betawi harus tetap eksis bukan saja
dikawasan Kemang tapi di seluruh wilayah DKI Jakarta, sehingga
memberikan kontribusi peningkatan pariwisata Jakarta dan Nasional.
Event ini harus berlangsung lebih meriah dari tahun ke tahun, dengan
menghadirkan kegiatan bazar murah, kuliner betawi, aneka busana dan
pertunjukan kesenian betawi .